Pages

    Friday, April 9, 2010

    Some Things Don't Change (Technologically)


    Hari ini saya berbincang-bincang dengan teman saya Adityo, Andy, dan Ary. Temanya diawali dengan membahas soal heboh Spamming di BBM (BlackBerry Messenger) yang membuat rekan-rekan saya berteriak-teriak via Twitter. Saya turut berduka cita bagi yang menggunakan BB. Untung saya tidak :P Lalu kami mulai ngelantur ke buku dan iPad.

    Di tengah perkembangan situs-situs yang mempermudah kegiatan saling berbagi di antara netizen ditambah teknologi yang tidak henti-hentinya bertambah canggih, kami melihat banyak sekali hal-hal yang makin mempermudah hidup manusia seperti:
    • BlackBerry (berkomunikasi menjadi lebih mudah dan tanpa batas);
    • Kindle (membaca tanpa membawa dan membolak-balikkan halaman);
    • Android (era kejayaan Application Launcher).
    Lalu lanjut ke iPhone, Handphone Android murah, dll.

    Sampai pada akhirnya kami membahas soal 'Buku VS. iPad/Kindle/Slate/pokoknya teknologi Tablet PC'. Tablet PC memberikan banyak sekali kemudahan dalam berkegiatan online. Kalau dalam hal membaca e-Book, hebatnya Tablet PC adalah:
    1. Bisa menyimpan ber-Giga e-Book, tinggal dalam hitungan klik sudah dapat berganti buku, sesuai dengan minat baca;
    2. Ringkas: tidak harus membawa buku terlalu banyak;
    3. Terlihat lebih keren, daripada hanya membaca buku kuno;
    4. Pembelian e-Book dapat dilakukan dengan sangat mudah dan di mana saja.
    Masih banyak kelebihan-kelebihannya dan WAH! Hidup kelihatannya bisa lebih stylish, simple, dan hemat kertas ya!

    Akan tetapi, teman saya Andy mengingatkan value yang bisa didapatkan lebih dari sebuah buku usang daripada Tablet PC yang super duper ultra mega canggih.
    1. Tablet PC kalau dicolong bisa nangis. Buku? Siapa yang mau nyolong coba?!
    2. Kalau kita lupa suatu teori atau bacaan yang sedang penting untuk tulisan, teori, dan riset kita, hanya dengan melirik ke deretan koleksi buku yang kita punya, bisa ingat lagi lho;
    3. Belum tentu melihat layar PC seharian bikin sehat mata. Buku lebih friendly;
    4. Kalau buku jatuh, ya diambil. Kalau Tablet PC jatuh, yang punya juga ikut jatuh (alias pingsan).
    Kelemahan yang ada pada buku kuno - untuk kami - adalah karena lembaran-lembaran itu memakan beberapa pohon pinus dari hutan kita. "Tapi khan bisa pakai kertas daur ulang!" Nah..kertas daur ulang harganya lebih mahal dari biasanya.

    Tapi..

    Kok saya merasa value yang dipaparkan teman saya Andy ini lebih 'ngena' di saya ketimbang baca e-Book di Tablet PC ya? Call me old-fashioned, tapi dalam hal ini kami sepakat bahwa Some Things Don't Change. Barang lama terkadang lebih baik daripada barang baru. 'Megang'-nya enak, biar dibilang jadul. Jadi menurut kami, buku adalah hasil inovasi 'jaman kuda gigit besi' yang tidak akan pernah mati. Bisa jadi menurun peminatnya, tapi kami tidak yakin buku akan hilang begitu saja dari muka bumi.

    Bagaimana dengan teman-teman?

    9 comments:

    Andy Zheng said...

    nice post wid, g kira tadi cmn becanda... dah lama nih ga nulis blog, blog g sampe jamuran, kayanya g coba balik ke dunia blog lagi ah

    Widy said...

    Ayo, ndy! Time to speak up! Gw merasa sayang klo ada buah pikiran yang ingin gw share selalu hilang gitu aja. Dengan komen-komen dari teman-teman, gw rasa kita juga tuker pikiran. MARI!

    Unknown said...

    hidup bukuuuuuuuuuuuu!!!!
    hidup baca buku sambil tiduraaaaannn!!!
    hidup kacamata tambah tebeeellll!!!

    adityo said...

    jika ada kemunculan teknologi yang lebih murah dari I-Pad.. buku dijamin tergantikan..
    apalagi dengan adanya google... bisa menyaingi ipad dengna google andriodnya, dan mungkin saja dia bisa menciptakan tools yang lebih murah dari ipad.
    ditambah lagi dengan issue global warming... hal ini yang bisa menghapus adanya buku cetak di pasaran.

    tetapi jika buku bisa didigitalisasi, akan ada masalah baru yang muncul. yaitu piracy. sekarang saja walau buku masi ada versi cetaknya, bisa dilakukan pircay, apalagi kalau digital semua. mgkn buku bisa gratis semua.

    Widy said...

    Betul banget, Dit.

    Tambah satu lagi: AD! Penambahan pendapatan dengan cara apa pun (asal legal), pasti dilakukan demi profit.

    Bayangkan..kalau teman-teman sedang asik2 membaca di Kindle atau iPad, tiba2 ada halaman isinya iklan. Sama seperti lagi browsing, trus tiba2 ada Pop Up Ad. Ga seneng khan pasti? Hehehe..

    Thanks untuk masukannya, Dit ;)

    adityo said...

    itu tergantung wid.. kalau seandainya kita beli buku itu.. kemungkinan sama sekali gak ada advertising..
    kecuali artikel - artikel kaya di kompas.com, yang dibaca secara gratis kemungkinan ada ad.
    kan file - file yang dijadikan buku bisa didownload, gak harus dibaca secara online kan?
    tergantung sekali lagi : kita membaca dengan membayar, atau gratis, tentu kalau bayar pasti ada privilege daripada yang gratis, dan kalau gratis yang konsekuensinya advertising.

    Widy said...

    Yup. Betul. Paid articles or books should NOT have ads. Free ones? What can you do? Hehehe..

    Tambah seru aja nih.

    kopiholic said...

    jaman nulis ini belom pake bb?
    hmmm...

    WidyDee said...

    @kopiholic: Astaga! Juli lho kmu ngepostnya :P Aku baru cek-cek sekarang. Belum pake BB, tri :D Lagipula ga yakin deh ngeblog pake BB. Bisa beranak pinak jempolku :P

    Post a Comment