Pages

    Friday, April 9, 2010

    Konsumen Berevolusi, Begitu Juga Media.


    "Internet (almost) changes everything!”
    Saya yakin Anda juga sudah tahu itu, tapi saya akan memberikan sedikit flashback singkatnya.

    Kedatangan teknologi internet telah memberikan media baru untuk konsumen – terutama masyarakat Indonesia – untuk mendapatkan dan membagikan informasi. Informasi yang dimaksud dapat berupa berita umum, infotainment, laporan-laporan riset, kegiatan transaksi jual beli barang atau jasa (e-commerce), dan masih banyak konten-konten lainnya. Dapat dikatakan, teknologi internet merubah pandangan masyarakat terhadap dunia, dalam beberapa hal. Masyarakat yang biasa menjadi pembaca berita, melalui internet dapat menjadi publisher lewat blog. Mereka yang biasa menjadi konsumen, sekarang pun dapat memiliki media yang murah, bahkan gratis, untuk memperjual belikan komoditi yang berasal dari mereka sendiri, maupun memainkan peran sebagai agen. Proses pembelajaran ini membuat konsumen lebih kritis atas informasi yang didapat dan barang yang dibeli. Kejujuran sangat penting, bagi pihak penjual dan penyedia informasi. Oleh karena itu, konsumen mulai belajar tentang Transparansi.

    Seiring dengan berkembangnya teknologi internet dan pertumbuhan kondisi ekonomi di Indonesia, faktor-faktor pendukungnya pun jadi mudah untuk dijangkau oleh masyarakat (hosting, biaya langganan internet, modem, dll). Masyarakat belajar untuk menyampaikan pendapat dan membangun bisnis dengan membuat situs-situs sebagai sarana berkomunikasi mereka dengan orang-orang baik dari dalam negeri, maupun belahan dunia lain. Situs-situs pun mulai berjamuran, menjadikan dunia maya sebagai tempat baru dan cepat untuk masyarakat berbagi informasi. Berdasarkan survey Yahoo.com, sampai dengan bulan November 2009 sudah ada 20,340,000,000 halaman situs dari 70,392,567 situs di dunia.

    Bagaikan dunia ke-2, masyarakat pun mulai belajar untuk bermain-main dan berinteraksi di dunia maya, di mana batasan-batasan atau hukum masih belum berdiri secara jelas dan mengatur kegiatan-kegiatan masyarakat dalam bersosialisasi di dunia maya.

    Nah. Mau tidak mau, pelaku bisnis (atau marketer) pun harus jeli dalam mengikuti jejak-jejak konsumennya. "Apa sih yang lagi tren sekarang? Apa sih yang bisa membuat konsumen ini tahu dan mau beli produk saya?" Proses promosi produk untuk bisa diketahui oleh konsumen, adalah tentu saja menggunakan media. Bisa elektronik, cetak, atau outdoor (bilbor, baliho, spanduk, dll).

    Dengan kehadiran internet, klien (pemilik/pelaku bisnis atau marketer) tentu juga ingin agar Media Agency dapat membuktikan kepiawaiannya dalam mencari celah untuk mengkomunikasikan produk klien secara akurat, cepat, dan menarik. Untuk apa? Intinya, supaya target group produk klien tersebut dapat menerima secara jelas dan cepat pesan yang ingin disampaikan, lewat media yang relevan. Akhirnya, Media Agency pun harus putar otak untuk mengkombinasikan antara promosi lewat media tradisional dengan internet.

    Yang menarik buat saya adalah program POND’S TEEN CONCERT, sebuah acara dari salah satu produk PT. UNILEVER, Tbk. Produk remaja ini sangat kreatif dan menarik lewat programnya yang mengkombinasikan antara media tradisional dengan media internet. Untuk lebih lengkapnya, rekan-rekan dapat mengklik situsnya di sini. Dari sini, konsumen belajar lagi mengenai Interaktivitas.

    I think this is a good idea!

    Tentu saja kampanye ini tidak dapat diterapkan di semua produk. Setidaknya, target group harus mengerti bagaimana dunia internet bekerja. Rekan-rekan dapat melihat, bahwa sudah bukan saatnya pelaku bisnis hanya semata-mata memikirkan profit. Sekarang saatnya KONSUMEN berjaya! It’s People 2.0! Apa buktinya? Yang telah saya paparkan di atas merupakan buktinya. Bukti bahwa pelaku bisnis dan agensi-agensi kepercayaan mereka harus putar otak untuk bisa tetap dekat dengan konsumennya demi mendapatkan data perilaku mereka dan tren yang sedang berkembang saat ini.

    0 comments:

    Post a Comment