Pages

    Friday, April 9, 2010

    Agama Baru: Social Media!


    Agama, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau Dewa, dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.

    Apa agama kalian? Kristen? Katolik? Islam? Hindu? Buddha? Kong Hu Cu?

    ---------------------------------------------------------------------------
    Sebelum saya lanjutkan, santai saja ya bacanya, friends? :D It's nothing serious, tapi sebuah kenyataan yang menggelitik :)
    ---------------------------------------------------------------------------

    Apakah teman-teman tahan untuk tidak cek Facebook, 'curhat' di Twitter/Koprol, dan/atau mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan badges di Foursquare 1 kali dalam sehari saja? Kalau memang tahan, selamat! Agama Anda cuma SATU!

    Fenomena situs jejaring sosial di negara kita..wait..seluruh dunia, memang sangat luar biasa. Orang-orang mulai rela untuk tidak terlalu memusingkan bagaimana dan kapan mereka harus merencanakan perkumpulan 'rumpi' untuk bisa curhat atau hanya sekedar meng-update gosip terbaru di kalangan teman-teman terdekat. Akan tetapi, semakin kita belajar menggunakan dan membuka siapa diri kita sebenarnya di FB, Twitter, atau situs jejaring sosial lainnya, bisa saja mengubah perilaku kita.

    Kepercayaan kita terhadap sesama anggota situs jejaring sosial membuat kita makin tergantung dalam berbagi (feel good) dan dibagikan (well-informed) informasi. Secara tidak langsung, kita seolah-olah 'menyembah' FB, Twitter, dan situs jejaring sosial sejenisnya. OK..OK..'menyembah' mungkin sebuah kata yang terlalu kontroversial, but think again, my friends. Aren't you?

    Saya pribadi tidak melihat ada yang salah dengan menggantungkan kebutuhan informasi kita terhadap situs jejaring. Malahan, saya mendukung. Kita memiliki kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan pergaulan kita, sejauh tidak menyalahi kebenaran dalam etika berkenalan dan saling menghormati.

    Sedikit mirip dengan agama, di mana agama bisa juga menjadi zen time untuk kita, sebagai sampingan dalam usaha kita mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta. Secara Anda tidak sadar, mungkin 'curcol' Anda atau kata-kata motivasi yang Anda bagikan dapat berpengaruh bagi seseorang di ujung dunia lain yang kebetulan sedang mencari jawaban dari pergumulannya. Betul khan? Mulai mendekati konsep agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang terlepas dari aspek 'Tuhan'-nya? Secara tidak kita sadari, kita pun percaya dan yakin akan informasi yang diberikan di situs jejaring sosial.

    Lalu bagaimana kalau kita dibohongi? Situs jejaring sosial juga membuka peluang bagi pengguna-penggunanya untuk saling memonitor. Dapat dilihat di posting saya mengenai 'It's Me 2.0', bahwa pada saat ada oknum yang secara sengaja memberikan informasi yang bertentangan dengan norma-norma dan nilai-nilai kebenaran, maka secara cyber orang tersebut bisa saja diadili oleh teman-temannya atau pengikut-pengikutnya. Dari situ kita tahu bahwa orang tersebut tidak layak untuk dipercaya dalam hal berbagi informasi.

    See, guys? Ada sistem reward dan ada juga punishment-nya. Situs jejaring sosial menjadi sesuatu yang kita kunjungi setiap hari untuk - tidak hanya berkomunikasi - menenangkan diri (baca: menghibur diri), menebar kasih dengan menyapa teman-teman kita lewat memberikan comment di status-status mereka, dan memuji mereka atas informasi berguna dan menginspirasi, yang mereka berikan kepada kita. Atau..teman-teman punya konsep berbeda soal agama? Atau social media? Bagikanlah dengan teman-teman Anda di sini.

    Heaven or Hell? You choose ;)


    4 comments:

    Mpwh said...

    Soo you've admitted to be a social media convert? I totally agree with your post, but I say, let's not allow social media be our religion. Don't let it change your opinion for you (i.e provocators), don't just follow and 'beo' (RT) something just because everyone else is retweeting, make sure you know the facts. And we DONT have check our social network status everyday!! Really we don't.. It won't kill you.. It won't even take you hell.. (Well An exception is unless it's your day job..). My point is you need to have your own mind and opinion, don't follow the masses!! use your logic, we even need it in our real religion..
    By the way, great post.. Enjoyed reading it..

    Widy said...

    Thank you for the compliment :) And I cannot agree more. Let's say that I use the term 'Agama' as an expression of sarcasm, something funny. Realize it or not, some..wait..maybe MOST of our people are already too attached to it.

    And yes. I agree the 'don't follow the masses' part. Only RT if you think that the info is gonna be useful for your followers.

    Very great comment, my friend :)

    cK said...

    HAHAHAHA agama baru! eh tapi benar juga, secara orang lebih sering ngecek twitter atau facebook ketimbang beribadah dududu... :))

    Widy said...

    AHAHA! Sekarang udah kenal, jadi tau deh cK itu sapa. Charles Kosasih! *eh

    Post a Comment