Dunia maya adalah dunia tanpa henti. Sangat dinamis dengan inovasi-inovasi model bisnis yang atraktif dan relevan. Tidak sedikit juga sih yang tumbang di tengah jalan, bahkan di awal publikasi. Rata-rata yang berhasil telah berhasil untuk memikirkan - setidaknya - dua hal, yaitu:
- Content yang menarik dan memang memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar;
- Advertisers yang bisa diyakinkan bahwa model bisnis situs tersebut akan men-generate traffic, users, dan (bisa juga) transaksi
OK, cukup dengan paragraf-paragraf pembukanya. Jika Anda membayangkan diri Anda mundur beberapa tahun ke belakang, kita bisa sama-sama tahu situs-situs legendaris apa saja yang berperan dalam mengedukasi masyarakat dalam berperilaku online. Saya melihatnya dari 3 fase, yaitu:
- Era Informasi: CNN.com, detik.com, KapanLagi.com, dan lainnya;
- Era Komunikasi: E-mail, mIRC32, MSN/YM, KasKus.us, Friendster/MySpace, Facebook, Twitter, dan banyak lagi lainnya;
- Era Berbelanja: Amazon.com, eBay, Alibaba.com, 11st.co.kr, Rakuten, Plasa.com, Tokopedia.com, dan sangat amat banyak sekali.
Generasi Y, yang merupakan terusan dari Generasi X, adalah generasi yang sudah melek internet. Dengan perkembangan teknologi internet dan situs-situs dengan model bisnis yang terus berkembang, Generasi Y bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Enthusiast: Pencari dan pembagi informasi (travelling, kuliner, hobi, dan lain lain);
- Deal Seeker: Pencari dan pembagi informasi potongan harga, kupon, cashback, dan tawaran promosi lainnya.
Model bisnis online yang dibilang-bilang akan jadi cukup ngetren ke depannya adalah sebuah situs yang berawal di Chicago, Amerika Serikat, dengan nama Groupon. Groupon bukan yang pertama dalam bisnis kupon secara onilne, tapi setidaknya situs ini lah yang perkembangannya sangat cepat. Cara kerja layanan yang ditawarkan oleh Groupon adalah:
- Kita (konsumen) mengumpulkan peminat dengan jumlah tertentu terhadap satu restoran yang sama;
- Lalu tim Groupon akan menegosiasikan dengan pihak restoran tersebut (merchants) demi minat kita;
- Si merchant memberikan apresiasi berupa diskon dengan jumlah yang disepakati antara Groupon dan si merchant;
- Kita sebagai peminat dan user lain yang sedang mengunjungi Groupon dapat mendaftarkan diri dan membeli kupon tersebut dengan durasi waktu tertentu.
Groupon harus cukup yakin bahwa restoran yang diminati pasar sesungguhnya memiliki peluang yang besar untuk dikunjungi dan dikonsumsi. Ini menjadi bargaining power Groupon kepada sang merchant.Terus, kok hanya dalam durasi tertentu? Kenapa ga seminggu or selamanya saja sekalian?
Dari pihak merchant, tentu mereka ingin mempertahankan image restoran mereka di level tertentu dan kalau terus-terusan dipotong harganya, ya bangkrut dong. Selain untuk menarik pengunjung pada saat grand launching restaurant yang baru, restoran yang mahal pun ingin supaya ada tambahan konsumen, yang bisa memaklumi harga mahalnya setelah mencoba kualitas dan rasa dari makanan dan/atau minuman yang disajikan oleh restoran tersebut.Kok saya berani bilang bahwa ini akan menjadi tren ke depannya? Ada tiga hal yang membuat saya cukup optimis untuk berpendapat demikian:
- Orang Indonesia adalah penganut asas collectivism. Sangat senang untuk berbagi cerita suka dan duka bersama dengan circle of friends-nya, dari kalangan mana pun;
- Orang Indonesia suka sekali dengan diskon dan teman-temannya (80% Deal Seeker, 20% Enthusiast. Hehehe..). Perlu saya jelaskan lebih lanjut? Hehehe..Kayanya tidak usah ya. Tapi kayanya ga cuma orang Indonesia aja deh..;
- Sudah ada tiga situs Indonesia yang mengadaptasi model bisnis Groupon, yaitu DisDus.com, Fanesia.com, dan Dealkeren.com. Informasi ini saya dapatkan dari Daily Social.com, sebuah situs media informasi Tech Start-Up lokal yang sedang saya gandrungi sekarang.
Dan sadarilah bahwa model bisnis yang menganut paham crowd-sourcing cenderung untuk cepat berkembang dan mendapatkan perhatian target pasar yang diinginkan.
Jadi? Siap kah Anda berbelanja online? Pada akhirnya toh Anda akan mencoba ;) Percaya atau tidak percaya, teman-teman Anda mungkin saja sudah menjadikan belanja online sebagai bagian dari lifestyle mereka.
Thanks for reading! See you on the next discussion ;)
5 comments:
saya sering belanja online, mulai dari baju, sepatu, sampai aksesoris lainnya.
postingan ini cukup memberikan inspirasi. thanx ya wid. :)
Sama-sama, Chik ;) Senang bisa membawa manfaat bagi yang lain :)
Tx for sharing Wid :) udah selesai kul nya? Salam buat temen2 yang lain
Sama-sama :) Sebentar lagi akan selesai. Siap! Akan saya sampaikan..
Terima kasih sudah mampir
Naice to share bro...
Post a Comment